Rabu, 20 September 2023

Mattudang-Tudangeng

Musyawarah Tani atau Mattudang-Tudangeng Tingkat Desa Panincong dilaksanakan pada siang hari ini. Acara yang dibuka oleh Kades Andi Mardiana tersebut dihadiri oleh Koordinator PPL Kec. Marioriawa, POPT Kec. Marioriawa, PPL Panincong Namruddin Uhdin Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPD, Pengurus Gapoktan, Kelompok Tani serta Pengecer Pupuk.

Dalam sambutannya Kades Panincong mengingatkan kepada para petani yang hadir agar waspada pada saat berada di lahan sawah, kebun, maupun rumah mengingat saat ini adalah musim kemarau.

Puntung rokok yang kelihatannya sepele dapat menjadi pemicu terjadinya kebakaran sehingga Kades tidak menekankan agar memperhatikan kondisi puntung rokok sebelum dibuang dan memastikan tidak membuangnya disembarang tempat.

Selain itu Kades mengingatkan agar para petani tidak melakukan pembakaran di sawah maupun di lahan kebun mereka. Di beberapa tempat, terjadi kebakaran lahan karena adanya pembakaran yang kemudian tidak dapat dikendalikan oleh pemilik lahan.

Sementara itu, Koordinator PPL dalam sambutannya menyampaikan tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Mattudang-tudangeng yaitu waktu turun sawah (pengolahan lahan) jenis varietas yang akan ditanam serta waktu pembenahan saluran air.

Ketiga hal tersebut perlu disepakati karena berpengaruh terhadap keberhasilan pertanaman. Waktu turun sawah yang tidak bersamaan serta pemilihan varietas yang berbeda dapat menyebabkan muncul hama secara berkesinambungan yang tentunya sangat mempengaruhi hasil panen. Selain itu jadwal tersebut juga perlu dikoordinasikan dengan Pengecer Pupuk untuk memastikan pupuk dapat tersedia pada saat dibutuhkan petani.

Selain itu, Koordinator PPL menyampaikan lahan yang terdampak pada musim kemarau ini yakni sekitar 130 hektar lahan mengalami kekeringan dan dari lahan seluas 130 Hektar tersebut ada sekitar 33 Ha yang mengalami fuso. Kondisi kekeringan ini terjadi di wilayah Kelompok tani Akkajengnge 1 dan 2, Lapokko 1 dan 2 serta Kelompok Tani Sipatokkong.

Selanjutnya hama dibahas oleh POPT Kec. Marioriawa. Tikus, penggerek batang, walang sangit adalah hama yang kerap menyerang tanaman padi. Dan untuk mengatasinya adalah ada keseragaman waktu maupun jenis varietas yang ditanam oleh petani, sama seperti yang disampaikan oleh Koordinator sebelumnya.

POPT membagi beberapa tips untuk mengatasi walang sangit yakni dengan menggunakan daun tembakau ataupun dan sirsak karena walang sangit tidak menyukai aroma kedua daun tersebut. Adapun aroma yang disukai walang sangit adalah terasi. Sehingga petani juga dianjurkan merendam kain dengan terasi kemudian memasangnya di sekitar sawah. Maka hama tersebut akan berkumpul pada kain yang telah direndam terasi.

Pada sesi diskusi, salah satu anggota Kelompok Tani Labuleng menyampaikan hasil pertemuan tingkat kelompok dimana mereka merencanakan untuk membenahi saluran pada minggu ke empat November, dilanjutkan dengan turun sawah pada minggu pertama dan kedua November dan mulai menanam pada minggu ke empat Desember. Sedangkan untuk benih mereka merencanakan menanam bening Ciliwung dan Invari 32.

Pada kesempatan itu juga, Ketua Posluhdes Ibrahim Elling Ibrahim juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi kendala bagi Posluhdes dimana mereka memiliki sejumlah rencana program yang sulit direalisasikan karena terkendala dana.

Sedangkan Anggota Bpd PanincongSawidi membagikan pengalaman terkait memprediksi musim berdasarkan pananrang, atau tanda-tanda alam.

Hal lain yang dibicarakan dalam acara tersebut adalah BPJS Ketenagakerjaan, Penerapan AD ART Kelompok Tani, Kartu Tani, dan Sanggar Tani.