Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa A. Agus Nongki membuka Pelatihan Kelompok Tani yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa bekerjasama dengan BKD Panincong. Pelatihan ini diikuti 18 kelompok tani di Desa Panincong.
BKD sebagai panitia menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pelatihan. Semua peserta diharuskan memakai masker. Selain itu, Panitia menyediakan fasilitas cuci tangan dan mengukur suhu tubuh peserta sebelum memasuki lokasi pelatihan.
Dalam sambutannya A. Agus mengapresiasi kegiatan pelatihan ini yang tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan petani.
“Pembangunan di desa bukanlah pembangunan infrastruktur atau fisik semata, namun termasuk juga pembangunan manusia, sama seperti kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini,” jelas Kadis PMD dalam sambutannya.
Beliau mengharapkan agar kegiatan serupa juga dilakukan untuk kelompok lain, misalnya kelompok pemuda maupun kelompok wanita atau ibu-ibu.
“Pemerintah Desa yang harus kreatif memikirkan kegiatan apa yang bagus dilakukan di desa untuk menambah pengetahuan bahkan meningkatkan pendapatan masyarakat. Tentunya yang demikian ini diawali dengan pelatihan. Datangkan narasumber yang handal untuk melatih masyarakat.” Lanjutnya.
Sementara itu Kadis Tanaman Pangan yang diwakili oleh Koordinator PPL Kec. Marioriawa mengatakan salut dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pemdes bersama BKD. Pelatihan dengan materi Penggunaan GPS ini menurutnya merupakan yang pertama di Kelompok Tani di Marioriawa. Beliau mengharapkan petani dapat mengikuti dengan baik agar dapat mengoperasikan GPS.
Sejalan dengan harapan Koordinator PPL, Camat Marioriawa Usman Achmad mendukung pelatihan petani ini. Pengukuran lahan pertanian dengan alat GPS merupakan langkah tepat untuk mengetahui lahan setiap kelompok secara akurat.
“Saya harap para peserta memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Alat sudah disediakan oleh Pemerintah Desa, nara sumber sudah dihadirkan. Ini adalah kesempatan bagi petani untuk belejar menggunakan alat ukur yang berbasis teknologi. Dengan menggunakan GPS maka luas lahan kelompok terukur dengan jelas. Bukan lagi perkiraan. Luas lahan ini menjadi dasar petani dalam menyusun RDKK dan program pertanian lainnya. Luas lahan pun berpengaruh pada pembagian pupuk subsidi,” urai Usman.
Di tempat yang sama, Kades Panincong Andimardiana mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan upaya Pemerintah Desa untuk menjawab masalah yang kadang disampaikan oleh petani.
“Kami memprogramkan pelatihan sesuai dengan masalah dan usulan dari petani sendiri. Namun tentunya kami tidak dapat serta merta memenuhi semua tapi dilakukan secara bertahap.” Jelas A. Mar, sapaan akrab Kades Panincong.
Pada kesempatan tersebut A. Mardiana menyampaikan bahwa selain kelompok tani, Panincong juga memiliki Kelompok Wanita Tani yang aktif melakukan kegiatan pertanian.
“Kami memiliki Kelompok Wanita Tani yang cukup aktif. Meski baru satu kelompok, tapi mereka memliki beberapa lahan. Satu lahan pembibitan dan tiga lahan penanaman. Nah Bapak-bapak yang ingin menanam sayuran di pematang sawah bisa jalan-jalan ke pembibitan untuk mendapatkan bibit sayuran,” jelas Kades Panincong.
Turut hadir dalam pelatihan Pegawai Dinas Tanaman Pangan, Mattoreang sebagai nara sumber PPL Desa Panincong ApriLia Triasni, PLD Masse Lawi yang memfasilitasi jalannya acara, serta para Perangkat Desa. (As)