?

Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Soppeng di Aula Kantor Desa Panincong, Senin, 13/3. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dusun, Ketua RW dan RT se Desa Panincong, Majelis Taklim, PKK, Kader  PATBM, tokoh masyarakat, serta staf desa Panincong.

Pada acara yang di bukan oleh Kepala Desa Panincong tersebut, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Hamzah Hola, meyampaikan bahwa semua manusia takut pada api. Karena apa yang kita miliki dalam sekejap bisa hilang hanya karena api. Olehnya itu Hamzah mengharapkan informasi yang nantinya di dapatkan dalam sosialisasi tersebut dapat disampaikan kepada keluarga atau tetangga yang tidak sempat mengikuti sosialisasi. Selain itu Hamzah juga menyampaikan terutama kepada perokok agar selalu memperhatikan puntung rokok sebelum dibuang. Dipastikan apinya telah mati barulah puntung rokok tersebut dapat dibuang. Sedangkan kepada ibu-ibu, Hamzah menekankan agar lebih berhati-hati dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang dewasa banyak menggunakan listrik. Colokan harus diperhatikan agar muatannya tidak berlebihan. Karena beberapa kasus kebakaran ada juga yang disebabkan oleh listrik.

Selanjutnya disampaikan oleh Hamzah, ketika terjadi kebakaran, yang pertama diselamatkan adalah penghuni/ pemilik rumah. Kemudian lokasi di sekitar titik kebakaran  disiram/ di semprot terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghambat berpindahnya kobaran api. Jika titik api yang berkobar  yang langsung disiram malah akan membuat api membesar.

Penjelasan secara teknis disampaikan oleh Ufianto, salah satu anggota Pemadam Kebakaran. Saat ini Pemadam Kebakaran Kabupaten Soppeng memilik 9 unit armada dengan rincian 1 ambulas, 2 unit mobil penyuplai air dan 6 unit mobil penyemprot. Walaupun ada mobil penyuplai, tiap mobil penyemprot telah diisi air dan siap setiap saat. Untuk pengeperasion armada tersebut ada seebanyak 120 orang personil pemadam kebakaran yang  dibagi dalam 3 regu yang ditempatkan pada tiga kecamatan yakni Lalabata, Marioriawa dan Marioriwawo. Anggota pemadam ini stanby di pos masing-masing selama 24 jam.

Selanjutnya Ufianto meminta kepada masyarakat agar berpartisipasi ketika terjadi bencana kebakaran. “Terkadang ketika terjadi kebakaran, masyarakat berdatangan. Sayangnya tidak semua yang datang itu berinisiatif menolong. Kita hanya datang dan menonton”, ujarnya. Lanjut Ufianto, kerumunan orang malah kadang menyulitkan Petugas Pemadam. Ketika tiba di lokasi, terkadang mobil pemadam tidak bisa mendekati titik api karena banyaknya kendaraan masyarakat yang diparkir di sekitar lokasi kebakaran. Jadi diharapkan ketika ada kejadian kebakaran, masyarakat dapat mengatur lalu lintas, terutama parkiran agar ketika tiba, mobil pemadam bisa dengan cepat mendekati titik kebakaran.

Selain mengatur suasana di lokasi kebakaran, diharapkan juga masyarakat yang melaporkan kejadian dapat meperjelas jenis kebakaran yang terjadi. Apakah kebakaran lahan kebun atau rumah penduduk. Informasi lokasi juga harus jelas karena ada beberapa tempat yang memiliki nama yang sama di Soppeng.

Ufianto mengakui dalam melaksanakan tugas pemadaman ada beberapa hambatan yang dialaminya. Kondisi jalan yang kurang bagus, lokasi yang jauh, masyarakat yang belum memahami tugas pemadam, serta tidak adanya sumber air yang dekat dari lokasi kebakaran merupakan hambatan-hambatan yang terkadang di temui saat bertugas.“Pernah ada satu kejadian kebakaran di kota, kita susah menolongnya karena tidak ada akses jalan yang memadai untuk mencapai titik api”, tuturnya.

Pada kesempatan itu pula Ufianto menjelaskan beberapa penyebab terjadinya kebakaran, diantaranya faktor manusia yang terkadang lalai dalam menggunakan api, penggunaan alat rumah tangga yang kurang hati-hati. Colokan pada listrik yang berlebihan, sisa kayu bakar yang masih membara, korek api yang diletakkan di sembarang tempat, penggunaan obat nyamuk bakar maupun lilin, pembakaran sampah maupun faktor alam.

Terkhusus untuk peralatan rumah tangga, ditegaskan agar warga senantiasa mengecek peralatan kompor gas agar dapat meminimalisir kebakaran yang kadang disebabkan oleh tabung gas atau regulator yang bocor.